Jumat, 09 Maret 2018

Bab 7 Pelatihan dan Pengembangan dikutip dari buku MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DR. Dewi Hanggraeni, SE. MBA


PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

Tujuan Pembelajaran

      ·         Mengetahui definisi dan perbedaan pelatihan dan pengembangan (training and development)
      ·         Mengetahui langkah-langkah dalam menyusun program pelatihan dan pengembangan
      ·         Mengetahui metode-metode pelatihan dan pengembangan


Pelatihan dan Pengembangan (training and development)

Pekerja yang bagus dan kompeten tidak menjamin ia bisa bekerja dengan baik, oleh karena itu dibutuhkan adanya pelatihan dan pengembangan.

Pelatihan dan pengembangan merupakan dua terminologi yang berbeda tetapi sering kali dianggap sebagai hal yang sama. Pelatihan (training)  yaitu pendidikan yang membantu pekerja untuk melaksanakan pekerjaannya saat ini, pengembangan (development)  adalah pendidikan yang membantu pekerja untuk bisa melaksanakan pekerjaan yang akan diembannya kelak.

Perbedaan pengembangan dan pelatihan adalah terletak pada rentang waktu (time horizon). Pelatihan fokus pada pekerjaan yang dilakukan saat ini (now), sedangkan pengembangan fokus pada pekerjaan yang akan diembannya kelak (future).
di dalam bab ini pelatihan dan pengembangan akan dibahas secara bersamaan dan tidak terpisah-pisah Hal ini dikarenakan baik pelatihan dan pengembangan mempunyai esensi yang sama yaitu meningkatkan keahlian dan kemampuan pekerja agar ia bisa bekerja secara optimal
Pelatihan dan pengembangan memiliki manfaat bagi individu, manfaat pelatihan dan pengembangan:
Manfaaat bagi perusahaan:

       ·         Meningkatkan profibilitas
       ·         Meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja
       ·         Meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja
       ·         Meningkatkan efisiensi dna mengurangi biaya operasi yang diakibatkan karena kesalahan                    operasional
       ·         Meningkatkan pengembangan organisasi (organizational development)

Manfaat bagi individu:
      ·         Membantu pekerja menyelesaikan masalah kerja yan mungkin timbul
      ·         Meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja individu
      ·         Meningkatkan kepercayaan diri dan pengembangan diri individu
      ·       Menyelidiakan informasi kepada pekerja tentang cara untuk mengembangkan kemampuan                   kepemimpinan komunikasi, dan sikap individu
      ·         Membantu pekerja untuk membuat keputusan yang lebih baik, cepat, dan efesien.


Langkah-langkah Penyusun Program Latihan dan Pengembangan

      1.  Analisis Kebutuhan (need analysis)
Analisis kebutuhan adalah proses diagnosis permasalahn-permasalahan yang dan kemungkinan tantangan-tantangan yang harus dihadapi kelak. Dari psoses analisis yang bisa diketahui kesenjangan (gap) antara kemampuan dan keahlian pekerja dengan situasi kerja yang dihadapi saat ini dan yang akan datang.
Proses analisis kebutuhan memberikan informasi kepada perusahaan mengenai jenis pelatihan dan pengembangan apakah yaang dibutuhkan oleh pekerja guna meningkatkan efektivitas dan efesiensi perusahaan.

      2.  Penyusunan Tujuan Pelatihan dan Pengembangan (training and development objective)
Penyusunan tujuan pelatihan dan pengembangan dilakukan untuk memastikan bahwa program pelatihan dan pengembangan sesuai dengan sasaran yang ditetapkan dan bisa segera dikoreksi apabila ditemukan penyimpangan.
Tujuan pelatihan dan pengembangan harus disebutkan dengan jelas hasil-hasil apa yaang diharapkan dari  pelaksanaan program ini. Acuannya untuk melaksanakan penilaian efektivitas pelatihan dan pengembangan (training and development effectiveness).

      3.  Program Content
Merupakan daftar dari materi-materi yang disampaikan selama proses pelatihan dan pengembangan berlangsung. Dalam program content  juga dijelaskan mengenai metode apa yang akan dipilih untuk menyampaikan materi-materi tersebut.


Learning principle terdiri dari:
     ·         Paticipation, yaitu prinsip bahwa pembelajaran akan lebih cepat untuk dicerna apabila peserta             diajak untuk berpatisipasi secara aktif selama proses belajar.

     ·     Repetition, yaitu prinsip bahwa pembelajran akan lebih cepat dipahami dan menempel lebih lama       apabila dilakukan secara berulang-ulang.

     ·     Relevance, yaitu prinsip materi belajar harus dipahami manfaatnya bagi peserta apabila mereka           mengusai materi tersebut.

     ·     Transference, yaitu prinsip bahwa materi belajar harus labih cepat dipahami dan dicerna apabila         dikaitkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari atau permasalahan nyata dilapangan. Jadi             tidak hanya berisi tentang teori-teori belaka.

     ·    Feedback, yaitu prinsip bahwa pengajar harus memberikan umpan balik kepada para peserta                mengenai sebarapa jauh kemajuan mereka serta melakukan diskusi mengenai kesulitan-kesulitan        yang mungkin dihadapi peserta selama proses belajar.


4. Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan (evaluation of training and development)

   ·      Reaction, yaitu penilaian yang didasarkan pada respon dari para trainee terhadap materi dan                 proses pembelajaran selama pelatihan dan pengembangan berlangsung.

   ·    Knowledge, yaitu penilaian yang didasarkan pada bertambah atau tidaknya pengetahuan,                      kemampuan, dan keahlian pekerja setelah mengikuti program pelatihan dan pengembangan.

   ·    Behavior, penilaian yang didasarkan pada ada tidaknya perubahan perilaku pekerja setelah mengikuti  pelatihan dan pengembangan.

  ·  Improvement, yaitu penilaian yang didasarkan pada ada tidaknya peningkatan efesiensi, efektivitas,  produktivitas,  dan kualitas kerja individu setelah  mengikuti program pelatihan dan pengembangan.
Dari keempat kriteria tersebut kita kemudian bisa memberikan evaluasi Apakah program pelatihan dan pengembangan telah dilaksanakan sesuai tujuan dan telah meraih sasaran-sasaran yang diharapkan atau tidak
1.       job instruction training
metode ini sering disebut juga on the job training artinya pekerja langsung menerima proses pelatihan saat ia melakukan pekerjaannya metode ini umumnya digunakan untuk mengajarkan pekerja Bagaimana cara melakukan pekerjaannya seorang trainer atau atasannya langsung berperan sebagai instruktur yang memberikan pengarahan selama proses pelatihan berlangsung
2.       job Rotation
metode ini mengharuskan pekerjaan sedang melakukan pelatihan (traine) berpindah-pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lainnya tujuannya agar pekerja bisa melakukan bukan hanya pekerjaan yang menjadi kewajibannya tetapi juga pekerjaan lain yang bukan menjadi kewajibannya hal ini bisa bermanfaat bagi perusahaan Ketika ada pekerja yang tidak bisa bekerja karena cuti atau sakit maka pekerjaan lain bisa menggantikannya tanpa harus mencari pengganti dari luar perusahaan
3.       presentasi dan pembelajaran di kelas
ini adalah metode yang paling umum dikenal dalam Metode ini bekerja yang mengikuti pelatihan berada dalam kelas dan trainer berperan sebagai orang yang memberikan materi di depan kelas metode ini mirip sekali dengan proses pembelajaran di sekolah dan kuliah
4.       vestibule training
metode ini mirip seperti simulasi sebuah area yang dibuat semirip mungkin dengan lokasi kerja di gunakan sebagai tempat dilaksanakannya pelatihan dan pengembangan metode ini mirip dengan on the job training hanya saja bekerja tidak ditempatkan secara langsung di lokasi kerja yang sesungguhnya
5.       Role playing and behavior modeling
dalam Metode ini pekerja di harus kan menjalani peran yang berbeda-beda tujuannya agar bekerja bisa merasakan kondisi nyata dari orang-orang yang akan dihadapinya ketika bekerja metode ini biasanya digunakan untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
contohnya perusahaan transportasi traine berperan sebagai orang buta dan ia akan merasakan kesulitan kesulitan apa saja yang dihadapi oleh orang buta ketika menggunakan sarana transportasi Diharapkan dengan berperan menjadi orang buta maka pekerjaan itu akan menjadi responsive untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang buta
6.       studi kasus
studi kasus merupakan sebuah metode belajar yang menggambarkan sebuah situasi nyata di dalam perusahaan train kemudian mempelajari kasus tersebut dan bagaimana cara penanganannya harapannya Setelah mempelajari kasus tersebut pekerjaan menjadi tahu apa yang harus dilakukan apabila menemukan yang sama ketika sedang bekerja
7.       mentoring
mentoring adalah salah satu metode pelatihan yang melibatkan seorang mentor bisa atasan atau pekerja yang lebih senior untuk memberikan pelatihan kepada bawahan atau pekerja yang lebih Junior
mentor yang mengajarkan segala sesuatu yang dianggap penting kepada orang yang diajari nya (protege). Protege merupakan segala sesuatu yang diperintahkan dan diajarkan oleh mentor sehingga diharapkan setelah program sesuai kemampuan dan keahliannya sama dengan yang dimiliki oleh mentor
suplemen efektivitas training
soal efektivitas dan bagaimana mengukurnya pendapat yang muncul cukup beragam
direktur SDM PT Aneka Tambang, syahrir melihat ada beragam ukuran untuk mengukur efektivitas dari sebuah training efektivitas training itu kan memang ada ukurannya macam-macam terang Syahrir menurut pria yang juga ketua umum penghimpun manajemen sumber daya manusia (pmsm) itu untuk mengukur efektivitas itu ada yang menggunakan ukuran pos terhadap revenue
ada 5% Dari revenue dipakai untuk learning ucapnya ukuran lainnya adalah peningkatan kompetensi daripada orang-orang itu jadi training yang bagus itu yang bisa dibikin lebih efisien tapi menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
syaratnya perusahaan itu harus punya standar kompetensi tambahnya Heru wiryanto salah satu pakar dan praktisi SDM itu memiliki pendapat lain kalau melihat training sebagaimana panacea satu-satunya obat dan pengembangan ya salah ujarnya
kenapa salah? karena dari beberapa riset justru 60% ditentukan Job assignment  30% coaching counseling and feed back dan hanya 10% only for training kalau merujuk hasil hal tersebut efektifitasnya training ternyata hanya 10% tambah Heru
Selain itu sumber Kesalahan kedua adalah pada level analisis kebutuhan training selama ini kebanyakan praktis di SDm melakukan analisa berdasarkan weakness bukan berdasarkan kekuatannya bagaimana kita tidak akan bisa memilih anjing agar bisa bernyanyi meski trainingnya 25 tahun karena weakness anjingnya adalah memang tidak bisa bernyanyi
dari situ Bagi Heru terlihat di mana letak kesalahannya untuk development 80% strength 15% trainable potential dan hanya 5% weakness Nah kalau konsentrasinya di 15% + 5% terus impact-nya hanya 10% kan bisa dihitung secara matematis kurang lebih 20% x 10% = impact training hanya 2% saja Wow amazing kan ucapnya antusias
sehingga agar training bisa berjalan efektif sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan heru menyarankan agar patihan itu berbasis strength based bukan weakness based kemudian harus di link antara business strategi dengan kegiatan training jika menggunakan causal chain analysis justru mulai dari business gold menuju training Jangan Dibalik
soal kemungkinan melaksanakan aktivitas training dari yang diharapkan juga diakui oleh Irwan Rey Hal ini dapat terjadi karena pengadaan training tidak disesuaikan dengan apa yang memang dibutuhkan oleh perusahaan dan atau pelaksanaannya itu sendiri yang kurang pas
menurut pandangannya program training selayaknya dibangun berdasarkan kompetensi yang diperlukan di dalam suatu jabatan ujung-ujungnya tujuan training adalah untuk membangun kapabilitas organisasi di dalam mencapai visi dan misinya ujarnya dan tanpa ada dasar yang jelas mengenai kapabilitas dan kompetensi yang ingin dibangun oleh organisasi maka training bisa menjadi tidak efektif hasilnya dan menjadi pemborosan bagi perusahaan
hal lain yang Menurut irwan rei penting saat pelaksanaan trainingnya itu sendiri perlu disesuaikan dengan jenis kompetensi yang ingin dibangun pada beberapa jenis kompetensi yang memerlukan perhatian yang umumnya perlu dilakukan dalam jangka panjang seperti kompetensi kepemimpinan dan kompetensi dalam hal kemampuan berkomunikasi
tapi ada juga yang dapat dilakukan dalam periode yang singkat seperti kemampuan di dalam bidang komputer misalnya perhatian terhadap hal hal ini akan membantu meningkatkan efektivitas training ujiannya lagi karena masih menurut Irwan sistem dan program SDM umumnya saling terkait satu sama lain sistem atau program di luar
kasus Mengapa training gagal
Pernahkah anda mendapati setelah training karyawan anda tidak juga menunjukkan perubahan berarti dalam kinerja kerjanya performa mereka masih saja standar motivasi dan semangat kerja pun masih begitu-begitu saja sepertinya usaha perusahaan untuk menyelenggarakan pelatihan seminar workshop dengan mendatangkan motivator dan pembicara ternama sia-sia belaka
lebih parah lagi hasil yang tidak memuaskan membuat perusahaan biasanya HRD berpikir dua kali untuk menyelenggarakan kembali program pengembangan di masa yang akan datang bisa-bisa mereka menganggap tiap program pengembangan hanya usaha yang membuang-buang uang waktu dan tenaga
padahal HRD menyelenggarakan training atau pelatihan untuk mengembangkan kemampuan karyawan itu sendiri agar keterampilan mereka berkembang karakter pun semakin matang ilmu bertambah sehingga pada akhirnya akan berimbas positif bagi produktivitas perusahaan lalu salahnya di mana
sebelum anda menyalahkan karyawan anda atas keengganan mereka mengaplikasikan hal yang didapat dari training dalam kinerja sehari-hari lebih baik anda anilisa lagi pelatihan yang dilakukan selama ini beberapa faktor yang bisa jadi penyebab gagalnya sebuah training adalah satu melihat biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan pelatihan sebagai pengeluaran bukan investasi
Sebelum anda ataustagnan mereka mengaplikasikan hal yang didapat dari training dalam kinerja sehari-hari lebih baik anda anilisa lagi pelatihan yang dilakukan selama ini beberapa faktor yang bisa jadi penyebab gagalnya sebuah training adalah
1. melihat biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan pelatihan sebagai pengeluaran bukan investasi
sikap skeptis seperti ini akan menumbuhkan asumsi bahwa apapun hasilnya menyelenggarakan training atau mengirim karyawan kepelatihan adalah kegiatan yang akan menghabiskan banyak perusahaan dampaknya Anda ogah-ogahan mengembangkan program atau memilih pelatihan yang tepat bagi karyawan sementara dengan melihat bahwa uang yang dikeluarkan adalah investasi yang akan memberikan kontribusi positif di masa yang akan datang anda akan lebih antusias dan commited dalam membuat program pelatihan dan pengembangan untuk karyawan anda
2. gagal melihat kebutuhan karyawan tersebut
seringkali karyawan dikirimkan ke sebuah pelatihan yang tidak berhubungan langsung dengan job description mereka tentu saja mereka membutuhkan waktu atau mengaplikasikan hasil pelatihan yang didapatkan atau bahkan tidak ada kesempatan untuk mengaplikasikannya seorang programer yang mengikuti pelatihan pengembangan karakter tidak akan menunjukkan hasil segera Setelah dia keluar dari ruang training lain halnya jika pelatihan yang diikuti adalah pelatihan tentang asap atau Oracle
3. alasan yang salah
seringkali perusahaan mendapat jatah kursi sebuah training secara gratis baik karena hubungan bisnis atau lainnya disebut dengan deadline untuk mengirimkan utusan ke training tersebut Anda menunjuk siapa saja tanpa memperhitungkan konten aplikabilitas dan kebutuhan karyawan yang bersangkutan hasilnya karyawan yang merasa dia hanya membuang-buang waktu karena training yang diikuti tidak berguna bagi kerja rutin yang ia lakukan
4. tidak mengkomunikasikan tujuan dari trainin
 sebelum karyawan dikirim untuk mengikuti sebuah pelatihan Berikan penjelasan mengenai harapan anda tentang perubahan ilmu atau keterampilan yang bisa didapat Jelaskan bahwa pelatihan bertujuan untuk meng-upgrade dan memoles keterampilannya agar ia bisa berkembang dalam perusahaan hati-hati dengan tujuan yang bisa ditangkap oleh karyawan sebagai usaha untuk memperbaiki kelemahan kinerja nya
5 program pelatihan tidak bisa ditransfer dalam tugas sehari-hari
walaupun pelatihan berkaitan langsung dengan job desc karyawan seringkali materi pelatihan tidak bisa digunakan untuk meningkatkan kinerja Macarena metode yang dipakai di perusahaan berbeda sebuah penelitian bakat menunjukkan bahwa hanya sekitar 10% - 20% dari materi pelatihan yang bisa diaplikasikan dalam pekerjaan di sinilah Tugas anda sebagai seorang pemimpin yang harus jeli melihat dan menganalisa program pelatihan tersebut
6. melihat training sebagai event yang berakhir setelah keluar kelas
hasil maksimal tidak hanya bisa dinilai dari peningkatan performa namun juga dilihat dari prosesnya
setelah membaca artikel di atas Apakah anda setuju dengan pendapat tersebut jelaskan argumen anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar